Kalian pasti sudah familiar bukan dengan kata "Cinta" ? Ya, di dalam kehidupan kita sehari-hari secara tidak di sadari kita telah dapat memahami apa makna dari kata tersebut. Cinta adalah "rasa kasih dan sayang yang kita rasakan secara tulus" menurut saya. Keluarga, teman ataupun pacar kalian, pasti mereka adalah orang-orang yang kalian sayangi dan kasihi. Adanya keinginan untuk melindungi dan membahagiakan orang yang kita cintai merupakan salah satu sifat yang tidak dapat kita hindari, karena setiap manusia pasti menginginkan seseorang yang mereka sayangi dan kasihi merasakan kebahagiaannya.
Cinta Kasih
Menurut kamus bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada seseorang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada seseorang atau
menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir
bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh
antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan
ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta Menurut Agama
Definisi cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau
dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim
mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila
didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan
tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.”
(Madarijus Salikin, 3/9)
Berbagai macam cinta :
1 Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam
shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan
tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada
Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya:
“Katakan1ah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun
lagi maha penyayang” (QS, Mi Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan
membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua
makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua
wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang
membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
2. Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah
laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan
mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang
dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh
penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
3. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan
diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada
dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk
hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala
sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu
yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya
sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat
merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana
untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS, al-Adiyat, 100:8)
4. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada
diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya
itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama
dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah
ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri,
seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta
kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang
berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri
dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman,
menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang
miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang
demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa
merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan saling
cinta-mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam
seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
5. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami
dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup
keluarga :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
Istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Opini
Manusia dan cinta kasih adalah keselarasan dalam menjaga kebahagiaan dengan seseorang ataupun makhluk hidup lainnya. Ketika kita peduli dengan sesuatu yang kita cintai, maka kita akan menjaga dan merawatnya sehingga terciptalah rasa cinta kasih diantara kita.
Sumber :