BAB I
DEFINISI DAN
DASAR
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1.1 Definisi
Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang
harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang
sangat penting. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat
diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang
harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara
lain :
Ø Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Ø Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Ø Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan
keputusan adalah :
1.
Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau
tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah
terkena pengaruh.
A.
Segi positif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
Ø Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif
lebih pendek.
Ø Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan
keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
Ø Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan
itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
B.
Segi negatif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
Ø Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
Ø Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit
diukur kebenaran dan keabsahannya.
Ø Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan
seringkali diabaikan.
Ø Pengalaman
2.
Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis.
3.
Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
4.
Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.
A.
Segi positif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
Ø Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah
penerimaan tsb secara su-karela ataukah terpaksa.
Ø Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu
yg cukup lama.
Ø Memiliki otentisitas (otentik).
B.
Segi negatif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
Ø Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
Ø Mengasosiakan dengan praktek dictatorial.
Ø Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan
sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.
5.
Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional,
keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt
dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam
pengambilan keputusan secara rasional :
A.
Kejelasan
masalah.
B.
Orientasi
tujuan.
C.
Pengetahuan
alternative.
D.
Preferensi yang
jelas.
E.
Hasil maksimal.
BAB II
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI
Pengambilan
keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu
pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / tehnik tertentu
agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Ada beberapa jenis keputusan yang
digunakan dalam setiap pemecahan masalah antara lain :
2.1 Jenis-Jenis Pengambilan
Keputusan
1. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan
yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
2. Pengambilan
Keputusan Rasional
Keputusan
yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang
dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
3. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada
yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah
fakta yang memadai.
4. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering
kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.
5. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak
sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang dimiliki.
Keputusan
yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
a. Banyak
diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena
didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
b. Keputusan
berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati
permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
2.2 Bentuk-Bentuk Atau Jenis-Jenis
Keputusan
Ø Keputusan
Terprogram
Merupakan
keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya. Contoh keputusan
terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana
makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
Ø Keputusan
Tidak Terprogram
Keputusan
ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada
prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
Contoh:
Dalam suatu perusahaan jika kita
mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk
menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita
mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah
semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan baik dengan
cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan
kita dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang
kita ambil dapat diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan.
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
Ø hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
Ø setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
Ø setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
Ø pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
Ø pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
Ø diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
Ø setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
Ø setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut
mempengaruhi pengambilan keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa
tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada
suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan
antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009)
menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah:
jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan
kemampuan. Dalam pengambilan
suatu keputusan individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu nilai
individu, kepribadian, dan kecenderungan dalam pengambilan resiko.
Adapun dalam referensi lain pengambilan keputusan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor personal. Kognisi, artinya
kualitas dan kuantitas pengetahuan yang di miliki. Misalnya ;
Ø Kemampuan
menalar, memiliki kemampuan berfikir secara logis, dll.
Ø Motif,
suatu keadaan tekanan dalam diri individu yang mempengaruhi, memelihara dan
mengarahkan prilaku menuju suatu sasaran.
Ø Sikap,
Bagaimana keberanian kita dalam mengambil risiko kepututusan, pemilihan suasana
emosi dan waktu yang tepat, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.
2.4 Implikasi
Manajerial
Implikasi Manajerial adalah bagaimana meningkatkan
produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan
efektivitas dari sumber daya yang ada. Apa implikasi manajerial yang muncul dari
organisasi tanpa pembatas (Borderless Tipe) organisasi transnasional/tanpa
batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis
artitisial. Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang
dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan
produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan
sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur
organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun
harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana
perusahaan iitu berada.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang
dihadapi dengan tegas, dapat juga dikatakan bahwa keputusan merupakan hasil
proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang
dapat digunakan untuk memecahkan sesuatu permasalahan.
Dasar – dasar pengambilan keputusan berupa Intuisi,
Pengalaman, Fakta, Wewenang, dan Rasional. Tiap dasar pengambilan keputusan
memiliki kelebihan maupun kekurangan. Begitu pula pengambilan keputusan dalam
berorganisasi yang cara pengambilan keputusannya sama seperti dasar – dasar
pengambilan keutusan. Tidak hanya ada dasar dalam mengambil keputusan, tetapi
jenis keputusan dan faktor lingkungan
atau diri juga berpengaruh penting dalam mengambil keputusan. Implikasi Manajerial
adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas,
kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar