Augmented Reality
Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan
benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan
nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu
nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan,
namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak
dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat
Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi
penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya
membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata,
Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada.
Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau
menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk
menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan
representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja
nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.
Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera,
termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam
bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented
Reality juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang
banyak, seperti pada telepon genggam.
Sejarah Perkembangan Augmented
Reality
Sebenarnya sejarah tentang augmented reality sudah
dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig,
seorang sinematografer, menciptakan sebuah simulator yang disebutnya Sensorama
dengan visual, getaran dan bau.
Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan
head-mounted display. Tahun 1975, seorang ilmuwan bernama Myron Krueger
menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan
objek virtual untuk pertama kalinya.
Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual
Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya.
Tahun 1992 mengembangkan augmented reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat Boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem augmented reality, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara Amerika Serikat Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan Doree Seligmann memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato seorang kebangsaan
Jepang, mengembangkan Augmented Reality Toolkit di HITLab dan didemonstrasikan
di SIGGRAPH.
Pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas mengembangkan
Augmented Reality Quake, sebuah Mobile Game Augmented Reality yang ditunjukan
di International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude Augmented Reality Travel
Guide, memperkenalkan Android G1Telephone yang berteknologi augmented reality.
Tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit (Flash Augmented Reality Toolkit) yang merupakan perkembangan dari Augmented Reality Toolkit.
FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi
Augmented Reality disebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit
berbentuk Flash. Sebenernya Saqoosha terinspirasi dari NyARToolkit (sama-sama
orang Jepang), tetapi NyARToolkit sudah banyak bahasa yang diambil mulai dari
Java, C++, C#.
NyARToolkit juga sebenarnya mengadopsi dari
ARToolkitmilik HITLab Washington. Sampai saat ini sudah banyak sekali
software-software untuk membantu programmer dalam membuat aplikasi augmented
reality.
0 komentar:
Posting Komentar