Ojek Online
Tidak heran sekali pada masa yang serba canggih ini, ojek online pun menjadi trend masa kini. Bagi mereka yang tidak mempunyai kendaraan bermotor atau bahkan tidak ingin menggunakan kendaraan bermotor, sekarang alternatifnya adalah Ojek Online. Dengan cara yang mudah serta murah Ojek Online ini digandrungi oleh para masyarakat.
Manfaat Aplikasi Ojek Online
- Sangat murah, kita dapat berhemat dengan cara menggunakan ojek online ini.
- Sangat efisien, penumpang dapat menuggu didepan rumah sehingga mereka tidak perlu berjalan kaki mencari-cari tukang ojek tersebut.
- Sangat mudah, tinggal memesan lalu mereka akan datang ketempat anda dengan sesegera mungkin.
- Sangat praktis, ojek online juga menggunakan transaksi non tunai. Jadi bagi mereka yang tidak membawa uang tunai, mereka tinggal menggunakan E-Money.
- Sangat aman, kenapa aman ? karena identitas pengemudi sudah terdeteksi dan terpantau dari sistem pusat ojek online.
- Sangat nyaman, karena setiap perjalanan anda dapat terlindungi dengan standar keamanan berkendara seperti diberi helm, masker serta jas hujan dikala musim hujan dan adapula yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, jadi anda tak perlu khawatir lagi.
Kekurangan Aplikasi Ojek Online
- Server Error, pernah mencoba memesan ojek online tapi tidak mendapat respon dari
aplikasinya? Saya pernah. Ketika mencoba memesan ojek via Go-Jek,
aplikasi yang saya gunakan tidak merespon, sehingga saya terpaksa
menggunakan moda transportasi yang lain. Konon ini disebabkan salah
satunya oleh over load-nya server si aplikasi, akibat tidak bisa
menampung banyaknya user dan driver. Error ini juga pernah saya alami
ketika mencoba memasukkan kode referral serta menentukan lokasi
penjemputan.
- Tentangan dari ojek Konvensional, ternyata kehadiran Ojek Online ini tidak diterima dengan baik oleh semua
pihak. Salah satunya yang paling keras bersuara adalah para pengojek
pangkalan yang sudah biasa menjajakan jasanya secara konvensional.
Selain di Jakarta, saya pernah menggunakan jasa ojek online Go-Jek ini
di Cikarang, Bogor dan Bandung. Dan di tiga daerah tersebut beberapa
pengemudinya meminta maaf karena tidak berani menggunakan atribut (jaket
dan helm) yang seharusnya merupakan identitas bagi si pengemudi, dengan
alasan masih riskan jika bertemu tukang ojek konvensional. Beberapa
spanduk yang menolak kehadiran ojek online ini, khususnya Go-Jek dan
Grab Bike, juga muncul di beberapa titik di kota Bandung dan Jakarta.
- Tidak bisa memilih driver, Di aplikasi ojek online ini kita bisa melihat apakah ada ojek yang
berada di sekitar kita yang dapat menjemput kita dengan cepat jika order
dilakukan. Tapi sayangnya, kita tidak bisa memilih driver mana yang
akan kita gunakan. Setelah kita memesan, maka para driver akan "berebut"
untuk mendapatkan order tersebut. Saya pernah memesan ojek online di
sebuah titik yang cukup strategis di kota Jakarta, dan banyak pengemudi
ojek online tersebut yang ada di sekitar lokasi saya, yang saya
perkirakan tidak akan mencapai 5 menit untuk dapat menjemput saya. Akan
tetapi yang mendapatkan order saya ternyata pengemudi yang lokasinya
tidak terlalu dekat, dan benar saja, saya harus menunggu hampir 15 menit
sebelum akhirnya dijemput ojek ini. Hal ini juga menjadikan kita tidak
dapat memiliki tukang ojek langganan.
- Tidak bisa berpindah tujuan, Ketika kita sudah di atas motor tukang ojek online ini, maka kita akan
diantarkan ke titik lokasi sesuai yang kita pesan di aplikasinya. Kalau
di tengah jalan ada perubahan rencana atau panggilan mendadak, maka kita
tidak bisa secara serta merta meminta sang pengemudi untuk merubah arah
tujuan. Terus terang kalau ini saya belum pernah mengalami, tapi
mendapat cerita dari teman saya, kak Matahari Timoer
yang harus dua kali berganti moda transportasi karena ada perubahan
rencana mendadak ketika sudah berada di atas motor ojek online ini.
- Tidak menemukan pengemudi ojek, Ya, terkadang setelah pemesanan melalui aplikasi ojek online ini
dilakukan, beberapa saat kemudian muncul notifikasi "we can not find a
driver". Saya dua kali mengalami ini, pertama ketika mencoba menggunakan
Go-Jek di Bandung dan Bogor. Hal ini mungkin disebabkan karena belum
banyaknya driver Go-Jek pada saat itu di dua kota tersebut. Dan yang
kedua adalah ketika mencoba memesan via Blu-Jek di salah satu titik
strategis di Jakarta. Ini juga tampaknya karena masih sedikitnya
pengemudi Blu-Jek yang baru saja lahir ini. Akhirnya saya memilih naek
angkutan umum lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar